Ramadhan di depan mata. Tinggal menghitung hari, umat Muslim bakal menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Namun, Ramadhan 2020 pastinya terasa berbeda, karena pandemi virus corona alias Covid-19.
Bagi umat Muslim, Ramadhan bukan hanya sekadar puasa untuk menahan lapar, haus dan hawa nafsu. Tapi juga beribadah dan makan bersama serta menjalin silaturahmi.
Namun, tahun ini, semuanya dipastikan bakal berubah. Terlebih bulan Ramadhan kali ini saat pandemi, sehingga ada kewajiban physical distancing. Jadi, siapkan diri untuk sederet perubahan berikut.
Berikut lima hal yang bakal membedakan Ramadhan tahun ini dengan tahun sebelumnya seperti dirangkum laman Hops.id--jaringan Suara.com--, Senin (20/4/2020):
1. Absen ibadah berjamaah
Pemuka agama Islam di seluruh dunia sudah mengimbau umat untuk beribadah dari rumah untuk menghindari penyebaran virus corona. Tarawih dan bahkan salat Idul Fitri tak akan digelar secara berjamaah di masjid.
Penutupan masjid untuk beribadah memang sementara. Tapi belum ada tanda-tanda masjid dan mushola boleh digunakan untuk beribadah Ramadhan. Jadi kalau biasanya masjid dan mushola penuh sesak dengan jemaah, maka tahun ini pemandangan seperti itu tidak akan ditemui.
2. Tidak ada buka bersama
Salah satu tradisi yang selalu dinanti saat Ramadhan, apalagi kalau bukan buka bersama alias bukber. Berkumpul bersama keluarga dan teman untuk bukber tahun ini enggak bisa dilakukan.
Selain jaga jarak, kebiasaan bukber dengan berbagi makanan berisiko menularkan virus terutama bagi para orang tua dan mereka yang sedang sakit.
Dilansir dari the New Arab, awal bulan ini seorang wanita asal Jersey dan ketiga anaknya tewas setelah terinfeksi COVID-19 saat menghadiri acara makan malam keluarga.
Beberapa anggota keluarga yang lain juga positif mengidap corona dan harus menjalani karantina. Kejadian nahas ini menjadi pelajaran, bahwa meski berkumpul dengan anggota keluarga, risiko tertular masih tinggi.
3. Tak ada pasar Ramadhan
Berburu kuliner juga jadi kebiasaan seru selama Ramadhan. Banyak makanan yang cuma muncul di bulan Ramadhan. Pasar atau bazar Ramadhan jadi sasaran berburu kuliner untuk berbuka.
Sayangnya, tahun ini pasar semacam itu enggak akan ada untuk mencegah orang berkerumun dan mengabaikan pyhsical distancing.
Pemerintah Singapura, negara di mana 15 persen populasinya merupakan Muslim sudah melarang bazar Ramadhan. Sedangkan di Malaysia, pasar Ramadhan juga telah dibatalkan.
4. Idul Fitri di rumah saja
Terkait pencegahan COVID-19, pemerintah dan dinas kesehatan mengimbau warga tidak berkumpul lebih dari 5 orang dalam satu tempat.
Ini berarti, acara kumpul keluarga besar atau halal bi halal saat Idul Fitri terpaksa ditiadakan. Begitu juga kebiasaan silaturahmi ke rumah tetangga. Sebaiknya dihindari dulu.
Sebagai gantinya, silaturahmi dilakukan secara online tanpa tatap muka langsung. Idul Fitri pun hanya dirayakan bersama keluarga inti.
5. Batal mudik
Buat para perantau bertemu sanak saudara di kampung halaman mungkin cuma bisa dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu saat Idul Fitri.
Makanya, momen mudik menjelang Lebaran sangat dinanti. Tapi, keinginan itu untuk tahun ini sebaiknya ditunda dulu. Karena saat mudik, potensi penularan COVID-19 naik berkali lipat.
Para pemudik berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar virus corona.
Apalagi kalau daerahnya termasuk zona merah, sehingga menjadi sumber penularan. Jadi, kalau kamu sayang dengan keluarga di kampung halaman, sebaiknya menahan diri untuk mudik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar